12 Bahaya Antibiotik untuk Anak
Antibiotik merupkan senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau yang diproduksi seluruh atau sebagiannya secara sintetis kimia. Dalam konsentrasi kecil dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri adalah organisme mikroskopis, yang beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit. Penyakit seperti sifilis, tuberkulosis, salmonella, dan beberapa bentuk meningitis disebabkan oleh bakteri, namun beberapa bakteri juga baik bagi tubuh kita.
Mekanisme Kerja Antibiotik
- Menggangggu metabolisme sel mikroba
- Menghambat sintesis dinding sel mikroba
- Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba
- Mengahambat sintesis protein sel mikroba
- Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba
Efek Samping dari Antibiotik
Meskipun penggunaan antibiotik sangat dianjurkan, namun bahaya efek samping antibiotik ini bisa terjadi seperti berikut :
- Reaksi alergi ( Hipersensitivitas )
- Reaksi Idiosinkrasi – Reaksi Idiosinkrasi terjadi karena faktor genetik, dan 10% pria hitam mengalami anemia hemolitik pada primakuin.
- Reaksi Toksis – Reaksi ini terjadi karena, sifat non selektif antibotik,
Banyak faktor yang menyebabkan efek samping antibiotik ini terjadi, beberapa penyebab kegagalan dalam pemberian antibiotik ini dapat menimbulkan efek samping tersebut, yaitu :
- Dosis yang kurang – Dipengaruhi tempat infeksi, (Contohnya pada penyakit meninges, dan paru-paru)
- Lama terapi yang kurang – Contohnya untuk penyakit TBC dibutuhkan waktu selama 6 bulan.
- Adanya faktor mekanik ( abses, benda asing dll )
- Salah menetapkan etiologi
- Faktor farmakokinetik – yaitu kemampuan untuk mencapai tempat infeksi (otak dan prostat)
- Salah menentukan pilihan antibiotik – Dalam menentukan pilihan antibiotik perlu dilakukan uji sensitivitas kuman
- Faktor Pasien ( Imunodefisiensi, dll )
Bahaya Antibiotik pada Anak-anak
Pengobatan pada anak-anak juga membutuhkan penggunaan antibiotik, namun waspadai pula beberapa bahaya yang mungkin ditimbulkannya, yakni :
- Merusak tulang – Penggunaan antibiotik jenis Siprofloksasin dan Norfloksasin pada anak – anak usia dibawah 12 tahun akan merusak tulang rawan
- Diskolorisasi gigi – Gangguan pertumbuhan tulang, timbul pada penggunaan antibiotik jenis tetrasiklin yang diberikan kepada anak-anak usia dibawah 4 tahun
- Mempengaruhi ketahanan tubuh – Pemberian Antibiotik Kotrimoksazol pada anak – anak berumur dibawah 2 bulan, tidak akan memberikan efektivitas dan keamanan bagi tubuh.
- Grey baby Syndrome – Penggunaan antibiotik jenis Kloramfenikol, Tiamfenikol, akan meninmbulkanGrey baby Syndrome
- Fatal Toxic Syndrome – Penggunaan Antibiotik jenis Linkomisin HCL akan mengakibatkan Fatal Toxic Syndrome
- Tidak efektif – Pemberian antibiotik jenis Piperasilin-Tazobaktam, Azitromisin, Tigesiklin, dan spiramisin apabila diberikan kepada bayi dan anak-anak berusia dibawah 18 tahun tidak memberikan efektivitas bagi tubuh.
dsada
BalasHapusbagus :)
BalasHapuskeren
BalasHapuswaw
BalasHapusbagus
BalasHapusw+o+w= wow
BalasHapusgood kak
BalasHapusKomen balik
BalasHapusKomen balik
BalasHapusBagus
BalasHapus